Wilujeng Sumping di Blog Sim Kuring

24 Januari, 2008

Sawér

Mikaweruh Sawér (Mengetahui tentang sawér)

Sawér yaitu bentuk karya sastra Sunda buhun (jaman dahulu) yang sering digunakan dalam upacara nyawér. Dalam pelaksanaan sawér/ nyawér biasanya naskah sawér suka ditembangkeun (ditembangkan), dikawihkeun (dinyanyikan) atau dideklamasikan. Tradisi nyawér dalam kehidupan masyarakat Sunda merupakan warisan karuhun (nenek moyang) secara turun temurun.
Dalam upacara nyawér erat kaitannya dengan kepercayaan. Tapi seiring dengan perkembangan zaman, kegiatan nyawér tidak selamanya dikaitkan dengan keparcayaan atau ritual. Kegiatan sawér dianggap salah satu media untuk menyampaikan pepatah, memberi pepeling (nasehat) dan memberi do,a.
Berdasarkan bentuknya sawér banyak ditulis dalam bentuk papantunan, kawih, sair, pupuh, sajak dan prosa. Tapi kebanyakan sawér banyak ditulis dalam bentuk sair. Sedangkan umumnya pupuh yang sering digunakan dalam puisi sawér yaitu pupuh yang termasuk dalam wanda (bentuk) pupuh sekar ageung (Kinanti, Sinom, Asmarandana dan Dangdanggula).
Berdasarkan isinya ada yang disebut dengan sawér orok (bayi), sawér sunatan, dan sawér kawinan (pernikahan). Sawér tersebut merupakan sawér yang sering digunakan dalam kehidupan urang Sunda.

Conto Sawér Pengantin:

Bahasa Sunda
Mungguh rumah tangga tangtu
Lir kapal jero jaladri
Garwa minangka layarna
Carogé lir juru mudi
Di lautan satujuan
Sapapait samamanis
Guguru ka lauk laut
Sanajan caina asin
Awakna teu katépaan
Mandiri dina pribadi
Mangpaat keur nu lian
Jadi pamungpungan asih

Bahasa Indonesia (artinya)

Rumah tangga yang yang sebenarnya
Seperti kapal dalam samudra
Istri sebagai layarna
Suami seperti nakhoda
Di lautan satu tujuan
Sepahit semanis (harmonis dalam hidup)


Berguru kepada ikan di laut
Walau airnya asin
Badanya tidak tertular (asin)
Mandiri dalam pribadi
Manfaat untuk yang lain
Jadi tempat berkasih sayang

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com