Ti Pikiran Rakyat
BANDUNG, (PR).-Hasil penelitian UNESCO menyebutkan, pada tahun 2100 50%-90% bahasa di dunia akan punah. Maka, jika di dunia ada 6.000 bahasa, hanya sekitar 600 saja yang dapat bertahan. Bahasa Sunda bisa saja termasuk dalam bahasa yang akan punah itu, jika urang Sunda tidak lagi menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Inilah alasan yang membuat sekitar 150 mahasiswa dan dosen Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) UPI mengadakan aksi jalan bersama, untuk memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional 2008, Kamis (21/2).
Mereka memulai aksi pada pukul 8.00 WIB dengan berjalan mengelilingi kampus UPI. Setelah itu, dengan menggunakan mobil, peserta aksi berangkat ke Jln. Cihampelas. Di sana mereka merapikan barisan, lalu berjalan kaki melewati Jln. Wastukancana, Jln. Merdeka, Jln. Aceh, Taman Maluku, dan berakhir di Gedung Sate Bandung.
Aksi ini mengundang perhatian banyak orang, karena beberapa mahasiswa ada yang berpakaian tradisional Sunda, seperti celana pangsi dan kebaya, lengkap dengan make up. Selain itu, bunyi-bunyian dari kendang dan gong yang mereka bawa juga semakin meramaikan suasana.
Di depan Bandung Indah Plaza, mereka berhenti kemudian berorasi serta membagikan selebaran dan bunga. Intinya, mereka ingin mengingatkan masyarakat Bandung bahwa hari itu adalah Hari Bahasa Ibu Internasional, sekaligus mengajak untuk menggunakan bahasa Sunda.
Aksi ini diramaikan oleh happening art delapan mahasiswa FPBS UPI. Seorang mahasiswa berpakaian putih menarik guci pecah yang dibungkus kain putih, dengan susah payah. Ini menunjukkan betapa sulitnya memelihara dan menghormati budaya Sunda. (CA-180)***Penulis:
Back
BANDUNG, (PR).-Hasil penelitian UNESCO menyebutkan, pada tahun 2100 50%-90% bahasa di dunia akan punah. Maka, jika di dunia ada 6.000 bahasa, hanya sekitar 600 saja yang dapat bertahan. Bahasa Sunda bisa saja termasuk dalam bahasa yang akan punah itu, jika urang Sunda tidak lagi menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Inilah alasan yang membuat sekitar 150 mahasiswa dan dosen Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) UPI mengadakan aksi jalan bersama, untuk memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional 2008, Kamis (21/2).
Mereka memulai aksi pada pukul 8.00 WIB dengan berjalan mengelilingi kampus UPI. Setelah itu, dengan menggunakan mobil, peserta aksi berangkat ke Jln. Cihampelas. Di sana mereka merapikan barisan, lalu berjalan kaki melewati Jln. Wastukancana, Jln. Merdeka, Jln. Aceh, Taman Maluku, dan berakhir di Gedung Sate Bandung.
Aksi ini mengundang perhatian banyak orang, karena beberapa mahasiswa ada yang berpakaian tradisional Sunda, seperti celana pangsi dan kebaya, lengkap dengan make up. Selain itu, bunyi-bunyian dari kendang dan gong yang mereka bawa juga semakin meramaikan suasana.
Di depan Bandung Indah Plaza, mereka berhenti kemudian berorasi serta membagikan selebaran dan bunga. Intinya, mereka ingin mengingatkan masyarakat Bandung bahwa hari itu adalah Hari Bahasa Ibu Internasional, sekaligus mengajak untuk menggunakan bahasa Sunda.
Aksi ini diramaikan oleh happening art delapan mahasiswa FPBS UPI. Seorang mahasiswa berpakaian putih menarik guci pecah yang dibungkus kain putih, dengan susah payah. Ini menunjukkan betapa sulitnya memelihara dan menghormati budaya Sunda. (CA-180)***Penulis:
Back
0 komentar:
Posting Komentar